Surabaya (Antara Jatim) - Provinsi Papua bersikukuh menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional XX (PON) pada tahun 2020 dan apabila ada yang tidak setuju, maka Papua minta merdeka. "Kami memang ngotot menjadi tuan rumah PON XX/2020 karena sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kami punya hak untuk menjadi tuan rumah bagi saudara-saudara kami dari daerah lain di Indonesia," kata Ketua Komisi C bidang anggaran DPR Papua, Yan Ayomi, saat minta dukungan KONI Jatim di Surabaya, Kamis. Ia mengemukakan selama ini Papua sejak bernama Irian Barat dan Irian Jaya, tidak pernah absen mengikuti PON yang selalu diselenggarakan di wilayah Barat Indonesia. "Selama itu pula kami tidak pernah mengeluh, baik masalah biaya maupun kelelahan fisik saat melakukan perjalanan jauh," ujarnya yang didampingi delapan anggota Tim Sukses PON 2020 Papua tersebut. Papua, katanya, pertama kali mengikuti PON pada tahun 1969 ketika digelar di Surabaya yakni PON ketujuh. Berarti sudah 43 tahun berpartisipasi tanpa keluhan. "Karena itu sudah waktunya bagi saudara-saudara kami di wilayah Barat Indonesia untuk bergantian berkunjung ke rumah kami di Papua sekaligus memeriahkan pesta olahraga siklus empat tahunan ini," kata Yan Ayomi. Dalam kesempatan itu, Ketua Harian KONI Jatim Dhimam Abror Djuraid yang menerima perutusan dari Papua tersebut menyatakan dukungan sepenuhnya bagi Papua menjadi tuan rumah PON XX/2020. Dukungan Jatim itu pun diwujudkan dalam bentuk surat resmi. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013