Kediri (Antara Jatim) - Wali Kota Kediri Samsul Ashar menyebut makanan yang beredar di masyarakat masih belum aman dengan ditemukannya sejumlah kandungan berbahaya seperti boraks maupun pewarna tekstil (Rhodamin B). "Ada di mi, saos, mutiara, serta mi basah. Kami temukan ada boraks, sampai pewarna tekstil," katanya ditemui setelah pemeriksaan di sejumlah penjual takjil di Jalan Hayam Wuruk, Kota Kediri, Selasa. Ia mengatakan, kandungan bahan itu sangat berbahaya untuk tubuh. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang bisa mengakibatkan sakit di bagian perut. Usus juga bisa bermasalah, karena zat-zat berbahaya tersebut merusak kerja organ dalam. Sejumlah sampel yang diperiksa itu seperti makanan mi yang sudah diolah sehingga siap makan, saos pada bakso, mutiara sebagai campuran es, serta sejumlah makanan lain. Seluruh sampel itu diperiksa menggunakan "test kit" untuk Rhodamin-B serta "test kit metanil yellow". Sampel itu diambil pada penjual yang berjualan di taman kota Sekartaji serta di sepanjang Jalan Hayam Wuruk Kota Kediri. Di lokasi itu banyak penjual yang berjualan di tepi jalan atau di pasar kaget. Wali Kota mengatakan sudah meminta dinas terkait yaitu Dinas Kesehatan maupun Dinas Perindusterian Perdagangan Pertambangan dan Energi (Disperindagtamben) Kota Kediri agar melakukan pendampingan. "Kami minta dinas melakukan pembinaan. Sebagai antisipasi, kami juga minta agar makanan berbahaya itu ditarik," tegasnya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013