Surabaya, (Antara Jatim) - Penat. Perjalanan berkendara Surabaya- Malang- Karang Kates memakan waktu sekitar tiga jam. Tidak terlalu lama, tapi cukup melelahkan. Padatnya arus lalu lintas dan cuaca terik, cukup menguras tenaga. Karena itu, beristirahat sejenak di komplek Bendungan Karang Kates atau dikenal pula dengan nama Bendungan Ir Sutami, agaknya menjadi pilihan yang pas. Di lokasi ini, pengunjung bisa melepas penat sambil menikmati aneka kuliner dan panorama hamparan telaga yang indah. Bendungan Ir Sutami yang dikelola PT Jasa Tirta ini terletak di Desa Karang Kates, Kecamatan Sumber Pucung, Kabupaten Malang. Waduk atau telaga tersebut merupakan bendungan dari Sungai Brantas yang bermata air dari kaki Gunung Arjuno. Bendungan Ir Sutami berjarak sekitar 40 kilometer dari Kota Malang. Untuk menjangkau kawasan tersebut sangat mudah, karena berada di jalan raya antara Malang - Blitar. Bendungan ini dibangun pada masa Orde Baru. Sedangkan nama Sutami diambil dari nama Prof Dr Ir Sutami yakni tokoh bidang kontruksi terkemuka Indonesia. Bendungan Karang Kates selama ini tidak hanya dikenal sebagai pengendali banjir, penyedia air irigasi, pembangkit tenaga listrik, pemasok air minum dan tempat budi daya ikan air tawar, tapi juga tempat pariwisata. Pemandangan di sekitar bendungan sangat elok. Hamparan air membiru begitu luas. Angin di sekitar waduk bervolume enam juta meter kubik ini bertiup semilir. Sementara perbukitan sekitar bendungan ditumbuhi pepohonan yang menghijau. Asri. Karena lokasi Bendungan Karang Kates yang berada di jalur utama Malang - Blitar maka tempat ini cukup ramai pengunjung. Mereka itu ada yang memang wisatawan, sengaja mengunjungi Karang Kates untuk berwisata, tapi ada pula pengguna jalan yang sekedar beristirahat sejenak setelah lelah menempuh perjalanan panjang. Karena itu, komplek Bendungan Karang Kates cukup padat oleh wisatawan dan pengunjung yang sekedar melepas lelah. Mereka berbaur. Apalagi saat akhir pekan, kepadatan dapat dilihat di sejumlah sudut. Sepeda motor diparkir berjajar rapat, begitu pula kendaraan roda empat diparkir rapi. Pengunjung ada yang bercengkerama sambil menikmati keindahan alam di satu sisi bendungan, dan ada pula yang bersenda gurau sambil menikmati aneka makanan dan minuman yang ditawarkan para penjual makanan di komplek tersebut. Pengunjung asyik dengan aktivitas masing-masing. Bagi penggemar minuman kopi, tidak perlu khawatir susah mendapatkannya, karena hampir setiap warung di tempat itu menyediakan minuman kopi. "Tidak jarang yang berhenti 'kan pengunjung yang habis perjalanan jauh, jadi untuk menghilangkan kantuk, minum kopi," kata seorang penjual di dekat loket retribusi. Sementara itu, bagi yang ingin makan tersedia beraneka menu seperti nasi soto, nasi rawon, rames, nasi pecel, ikan bakar dan lainnya. Bahkan, bagi penggemar rica-rica O2 (bekicot) ada juga penjual yang menyediakan. Harga yang ditawarkan untuk aneka makanan dan minuman sangat terjangkau. Jadi pengunjung tidak perlu khawatir akan menguras sakunya. Namun demikian, ketika berada di lokasi tersebut, ada pemandangan yang mungkin perlu mendapat perhatian pengelola Bendungan Karang Kates, yakni "kesemberonoan" pengunjung dukuk di pagar pembatas di sisi kiri dan kanan. Padahal, di balik pagar merupakan permukaan yang curam dan dalam. Pengunjung yang hampir semuanya kawula muda itu seperti tidak mengiraukan bahaya yang mengancam. Komplek Bendungan Karang Kates menawarkan panorama yang indah. Keindahan dan kesejukan udaranya menjadi perpaduan yang menjanjikan lokasi tersebut menjadi "tempat persinggahan" sementara para pengguna jalan antara Malang -Blitar dan sebaliknya untuk melepas penat. Jika anda melintas di kawasan ini, tidak ada salahnya jika mencobanya. (*) (FOTO : Istimewa)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013