Malang (Antara Jatim) - Pengiriman paket dan surat dari Kantor Pos Besar Malang ke berbagai daerah tujuan selama bulan Ramadhan naik sekitar 25 persen dari hari-hari biasa. Menurut Kepala Kantor Pos Besar Malang (KPBM) Ki Agus Amran di Malang, Selasa, pada hari-hari biasa, paket dan surat yang dikirimkan dari Malang mencapai 110 ribu coli per bulan, namun selama Ramadhan dan Lebaran bisa mencapai 140 ribu coli lebih. "Pengiriman paket maupun surat ini tidak hanya di dalam negeri saja, tapi juga luar negeri. Namun, pengiriman paket dan surat paling banyak dengan tujuan Timur Tengah dan Asia Pasifik," katanya, menambahkan. Selain pengiriman paket dan surat yang mengalami peningkatan signifikan, peneriman pengiriman uang dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri juga meningkat hingga 30 persen dari bulan-bulan selain Ramadhan. Pada bulan-bulan biasa, katanya, transaksi pengiriman uang melalui Western Union di Kantor Pos Malang rata-rata hanya 11 ribu transaksi, namun pada bulan Ramadhan meningkat hingga lebih dari 14 ribu transaksi. Bahkan, sepekan menjelang Lebaran transaksinya semakin padat. Menurut dia, penerima kiriman uang dari para TKI yang sebagian besar bekerja di Timur Tengah, Malaysia, Hongkong, Taiwan, dan Arab Saudi itu berada di wilayah Kabupaten Malang, di antaranya Kecamatan Ampelgading, Donomulyo, Bantur, Gondanglegi, Turen serta Sumbermanjing Wetan. Amran mengakui pada bulan-bulan tertentu, khususnya Ramadhan hingga H+7 Lebaran transaksi pengiriman uang (remitensi) maupun pengiriman dan penerimaan berupa paket barang maupun surat pasti meningkat, kecuali pengiriman atau pembelian kartu Lebaran. Dalam beberapa tahun terakhir ini, katanya, penjualan dan pengiriman kartu Lebaran menurun drastis, sehingga sudah tiga tahun terakhir ini KPBM tidak menyediakan kartu Lebaran. Saat ini, lanjutnya, KPBM hanya menyediakan layanan pengiriman saja, tidak menyediakan kartunya."Sekarang banyak instansi pemerintah maupun swasta yang mencetak kartu Lebaran sendiri, namun utnuk pengirimannya tetap menggunakan jasa pos," ujarnya. Menurunnya pengiriman kartu Lebaran tersebut, lanjut Amran, juga disebabkan semakin canggihnya alat komunikasi, karena masyarakat tidak perlu repot-repot dengan membeli dan mengirimkan kartu, cukup dengan mengirimkan pesan singkat (SMS) melalui handphone saja. "Setiap tahun masih ada yang mengirim kartu Lebaran, tapi jumlahnya sudah menurun drastis jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelum ada 'booming' handphone," tegasnya.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013