Ponorogo (Antara Jatim) - Jajaran Kepolisian Resor Ponorogo, Jawa Timur, masih kesulitan melacak jejak pelaku pembunuhan terhadap Rista Fransisca (17), siswi SMKN 1 Ponorogo, yang diketahui sedang hamil. Kasat Reskrim Polres Ponorogo Ajun Komisaris Polisi Misrun, Senin mengatakan sebanyak 13 saksi yang telah diperiksa belum satu pun yang bisa memberi petunjuk atas motif maupun pelaku pembunuhan. Jasad Rista Fransisca ditemukan warga di Jalan Raya Ponorogo-Solo, Desa Maron, Kecamatan Kauman, pada Jumat (12/7). "Pelaku belum tertangkap, ini masih terus kami dalami keterangan saksi-saksi serta bukti petunjuk yang ada," kata Misrun. Namun, ia menduga pelaku pembunuhan masih orang dekat atau setidaknya pernah dekat secara pribadi dengan korban. Dugaan itu, terutama mengarah pada orang-orang yang pernah menjalin hubungan asmara dengan korban semasa hidup. "Ada beberapa nama yang kami angkat dari ponsel Blackberry dan akun Facebook korban. Tapi, belum ada yang mengarah ke pelaku, karena banyak yang memakai nama samaran (palsu)," terang Misrun. Dari 13 orang saksi yang telah diperiksa polisi, sebagian besar adalah kawan sekolah korban, tetangga, keluarga, dan kawan-kawan ayah korban. Melalui catatan lain milik korban, polisi juga menemukan beberapa nama yang ditengara merupakan pacar-pacar korban. Menurut Misrun, pacar atau mantan pacar korban tersebut patut dicurigai sebagai pelaku, karena dari hasil olah tempat kejadian perkara mengindikasikan bahwa pembunuhan dilakukan tidak berlatar belakang perampokan, melainkan dendam ataupun konflik pribadi. "Biasanya pembunuhan seperti ini dilakukan oleh orang dekat korban. Ini bukan perampokan, sebab barang-barang milik korban tidak ada yang hilang," jelasnya. Soal motif, AKP Misrun yakin berkaitan erat dengan kehamilan korban. Saat visum diketahui, korban Rista tengah hamil sekitar tujuh bulan. Dari keterangan saksi, kehamilan ini bukan yang pertama, sebab beberapa saksi mengaku pernah mengetahui ada kawan korban yang mengantarkan ke salah satu dokter untuk melakukan aborsi. Polisi masih menduga pelaku pembunuhan lebih dari satu orang. Dugaan ini didasarkan pada besarnya batu yang ditimpakan ke tubuh Rista yang besarnya lebih dari enam kali bola sepak dan cukup berat. Saat pertama kali ditemukan, polisi berkeyakinan korban tewas dibunuh karena ditemukan tiga bekas luka tusukan mematikan di tubuh Rista, yaitu di bagian perut, dada dan tengkuk. Terdapat pula satu sayatan di wajah. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013