Bangkalan (Antara Jatim) - Aktivis mahasiswa dari Universitas Trunojoyo, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Kamis berunjuk rasa ke kantor DPRD setempat, menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Dalam aksinya, massa memblokade jalan Soekarno-Hatta, sehingga menyebabkan jalur lalu lintas itu lumpuh total. Korlap aksi Samsuki dalam orasinya menyatakan, rencana pemerintah menaikkan harga BBM perlu dipertimbangkan kembali, karena tidak prorakyat. Bahkan nantinya bisa menyengsarakan rakyat kecil. Para pengunjuk rasa ini kemudian memaksa seluruh anggota DPRD Bangkalan keluar dan meminta mereka untuk menyatakan sikap menolak Kenaaikan BBM. Hasilnya, seluruh anggota dewan mendukung penolakan kenaikan BBM, meskipun mereka dari Farksi Partai koalisi, baik itu dari Partai Demokrat, Golkar, maupun Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Selanjutnyan massa meminta anggota DPRD menandatangani keputusannya itu, sebagai sikap penolakan, yang nantinya akan disampaikan kepada DPR RI. Tidak hanya itu saja, massa selanjutnya bergerak menuju kantor Pemkab Bangkalan dan meminta Bupati Bangkalan Makmun Ibnu Fuad, mendukung penolakan kenaikan BBm. Namun bupati tidak bisa menemuia mahasiswa, karena sedang tugas dinas di loar kota, sehingga massa hanya ditemui wakilnya Mondir Rofii. Massa sempat melakukan aksi penggeledahan di semua ruangan di kantor Pemkab Bangkalan, namun tidak berhasil menemukan Bupati Makmun Ibnu Fuad. Setelah mengetahui bupati tidak ada, massa meminta wabup untuk mendukung penokan kenaikan bbm, dan wabub secara pribadi menolak serta menandatangani penolakan BBM. Setelah massa bubar, selanjutnya gelombang masa kedua dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Bangkalan juga datang ke kantor Pemkab Bangkalan dengan tuntutan yang sama. Hingga pukul 12.20 WIB, unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM oleh massa GMNI ini masih berlangsung dengan menggelar orasi secara bergantian. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013