Tulungagung (Antara Jatim) - Rumah Sakit Bhayangkara, Tulungagung, Jawa Timur, melakukan perawatan intensif terhadap dua dari pasangan bayi kembar tiga yang lahir dalam kondisi di bawah normal karena kurang gizi. Humas RS Bhayangkara Tulungagung Setya Ningsih, Selasa, mengemukakan kedua bayi yang masih "ditahan" di ruang inkubator tersebut sengaja dilakukan untuk perawatan khusus hingga bobot bayi naik. "Setelah menjalani perawatan dan kondisinya membaik nanti pasti diperbolehkan pulang," jelasnya. Ia sempat membantah rumor yang menyebut pihak RS Bhayangkara "menahan" kedua bayi dengan alasan pasien belum melunasi pembayaran persalinan, obat, serta perawatan selama di rumah sakit. Menurutnya, pemulangan secara bertahap terhadap ibu bayi maupun bayi kembar tiga tersebut sengaja dilakukan karena alasan medis. "Jika dipaksakan pulang dengan kondisi berat badan di bawah dua kilogram, itu terlalu berisiko terhadap bayi bersangkutan. Masalah ini juga sudah kami sampaikan ke pihak keluarga," tambahnya. Dijelaskannya, bayi kembar tiga putra pasangan Ida Rohayati (29) dan Muadi (32), asal Dusun Depok, Desa Pule, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek itu lahir melalui operasi caesar, Rabu (15/5) atau sekitar dua pekan lalu. Saat lahir, berat badan bayi kembar tiga itu tidak sama. Menurut penjelasan pihak rumah sakit, bayi paling kecil yang terakhir berhasil dikeluarkan dari rahim Ida Rohayati hanya memiliki bobot 1,3 kilogram, sementara yang nomor satu sedikit di atasnya, yakni sekitar 1,7 kilogram. "Hanya yang nomor dua yang bobotnya cukup bagus, sekitar 2,5 kilogram. Bayi pertama dan ketiga, masih 'fernatologi' karena kekurangan oksigen," terang Setya Ningsih. Setelah menjalani perawatan pascapersalinan, ibu dan bayi nomor dua diperbolehkan pulang. Sementara dua lainnya masih harus menjalani perawatan intensif dan perlu mendapat nutrisi pendukung untuk menguatkan fisik dan menaikkan bobotnya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013