Lumajang (Antara Jatim) - Sebanyak 14 anak berusia di bawah lima tahun (balita) di Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang menderita gizi buruk, dan satu di antaranya meninggal dunia karena kelainan jantung. Untuk itu, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Lumajang meresmikan Pondok Gizi Peduli Gizi Buruk "Tunas Bangsa" di kecamatan setempat, untuk menekan kasus gizi buruk. Ketua Tim Penggerak PKK Lumajang, Supadmi Sjahrazad Masdar mengucapkan terima kasih kepada tim penggerak PKK Kecamatan Pasrujambe yang telah menangani kasus balita gizi buruk dengan mendirikan pondok gizi. "Dengan adanya pondok gizi, diharapkan ibu-ibu yang memiliki balita gizi buruk dapat belajar bersama-sama untuk menangani kondisi itu, agar masalah gizi buruk tersebut cepat tertangani," tuturnya. Menurut dia, persoalan gizi buruk tidak hanya dialami oleh keluarga miskin, tetapi dari keluarga yang mampu karena kemungkinan adanya pola asuh anak yang salah. "Saya imbau ibu-ibu yang memiliki balita rajin pergi ke posyandu untuk melihat pertumbuhan berat badan anak karena perkembangan anak harus benar-benar diperhatikan untuk mencetak generasi emas di tahun 2045," katanya. Sementara Ketua Tim Penggerak PKK Pasrujambe, Ibu Dondy Suharto, mengatakan pondok gizi tersebut merupakan kegiatan sosial yang harus dipikul bersama-sama dengan elemen masyarakat, dengan menggandeng instansi terkait, anggota dewan, dan para pengusaha yang berada di Kecamatan Pasujambe. "Ibu-ibu yang memiliki balita gizi buruk akan mendapatkan pelatihan dan pembinaan secara gratis selama tiga bulan, dengan materi pemeriksaan menyuluruh balita, pemeriksaan gigi, membuat menu syarat gizi," ujarnya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013