Surabaya (Antara Jatim) - Senator atau Menteri Ekonomi Negara Bagian Bremen, Jerman, Mr. Marthin Gonthner siap menjajaki proses investasi di Provinsi Jawa Timur sebagai bagian untuk memperkuat kerja sama antarkedua negara dengan melakukan kunjungan serta bertemu Gubernur Jatim Soekarwo di Surabaya, Jumat. Kedatangan Senator Ekonomi yang didampingi Duta besar Jerman di Jakarta, Mr. Dr. Georg Witschel ke Jatim memperkuat kerja sama di bidang industri dan maritim, serta menawarkan investasi dan kerja sama antarpelabuhan. "Kedatangan kami juga mencari lokasi untuk membangun pabrik. Namun, lokasi tersebut harus strategis dan dekat dengan pelabuhan serta rel kereta api," ujar Mr. Marthin Gonthner di sela pertemuan. Kerja sama ini dinilainya sangat menguntungkan karena Jerman memiliki salah satu pelabuhan terbesar di Eropa. Pelabuhan tersebut berada di Bremen dan memiliki 80.000 karyawan yang khusus melayani logistik. "Teknologi maritim sangat penting, sebab Indonesia adalah negara Kepulauan. Kami memiliki universitas dan teknologi yang maju dalam bidang kemaritiman dan ingin menawarkan kerja sama pendidikan dan pelatihan kemaritiman antaruniversitas Jerman dan Jatim," katanya. Sedangkan, lanjut dia, di bidang otomotif, Jerman memiliki pabrik mobil Mercedez Benz terbesar kedua di dunia. Setiap tahunnya, pabrik tersebut memproduksi 300.000 mobil dan disebarkan ke seluruh dunia. Seperti China, Afrika, Eropa, dan Amerika. Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jatim Soekarwo mengaku bangga dan sangat siap karena Jatim memiliki fasilitas dan infrastruktur yang dibutuhkan. Untuk pelabuhan, kata dia, saat ini sedang dilakukan proyek pelebaran arus dari 100 meter menjadi 200 meter. "Kemdian pendalaman alur dari 13 meter menjadi 16 meter pelayaran barat Surabaya di Pelabuhan Tanjung Perak. Setelah proyek ini rampung 2016, kapal generasi ke tujuh dapat masuk ke pelabuhan," katanya. Untuk jalur kereta api, Soekarwo mengaku saat ini Pemprov sedang menyelesaikan proyek jalur rel ganda Surabaya-Jakarta yang diperkirakan selesai 2014. Setelah itu dikembangkan jalur Surabaya-Madiun, Probolinggo, dan Malang yang ditargetkan rampung 2016. Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut juga menjelaskan, hubungan kerja sama antara Jatim dan Jerman telah terjalin sejak 1974 dengan nilai investasi total sebesar 104,8 juta Dollar Amerika Serikat. Sedangkan ekspor Jatim ke Jerman sebesar 357,5 juta Dollar Amerika Serikat dan impornya mencapai 308,5 juta Dollar Amerika Serikat. Lebih lanjut ia mengatakan, pasar Jatim sangat potensial karena merupakan pusat pengembangan perdagangan, industri, jasa, distribusi logistik yang tidak hanya melayani penduduk lokal yang berjumlah 38 juta jiwa, tetapi juga melayani lebih dari 120 juta jiwa dari penduduk Indonesia di wilayah timur. "Jatim merupakan tempat yang paling strategis untuk berinvestasi. Sebab perkembangan ekonomi Jatim sangat baik. Pada 2012 pertumbuhan ekonominya mencapai 7,27 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional pada periode yang sama, yaitu 6,23 persen," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013