Madiun (Antara Jatim) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, akan menyiapkan sebanyak 988 petugas lapangan guna melakukan Sensus Pertanian tahun 2013 (ST2013) di wilayah setempat. "Sensus pertanian akan dimulai pada tanggal 1-31 Mei mendatang. Guna melakukannya, kami akan menurunkan sebanyak 988 petugas baik dari petugas organik BPS maupun mitra statistik untuk mendapatkan data," ujar Kepala BPS Kabupaten Madiun Ellyn T Brahmana, Jumat. Menurut dia, dari ratusan petugas lapangan tersebut saat melakukan sensus akan dibentuk dalam tim. Masing-masing tim terdiri dari empat orang yang meliputi satu orang koordinator tim dan tiga orang pencacah lapangan. "Sebanyak 988 petugas lapangan tersebut tergabung dalam 247 tim yang siap melakukan sensus di 15 kecamatan dan 206 desa/kelurahan di Kabupaten Madiun," tuturnya. Sebelum diterjunkan ke lapangan, seluruh petugas sensus tersebut terlebih dahulu diberikan pendidikan dan pelatihan. Kini, mereka telah siap untuk melakukan pendataan. "Para petugas juga dilengkapi dengan kartu identitas dari BPS agar masyarakat dapat mengenalinya. Diharapkan warga Kabupaten Madiun jujur dalam memberikan keterangan saat disensus," ucapnya. Lebih lanjut Ellyn menjelaskan, pelaksanaan sensus pertanian bertujuan untuk mendapatkan data statistik pertanian terkini yang lengkap dan akurat. Juga untuk mendapatkan kerangka sampel yang dapat dijadikan landasan pengambilan sampel untuk survei-survei pertanian. Selain itu, sensus pertanian juga untuk memperoleh berbagai informasi tentang populasi usaha pertanian, rumah tangga petani, termasuk rumah tangga petani gurem, komoditas pertanian, serta distribusi penguasaan lahan menurut golongan luasnya. Hasil dari sensus tersebut, nantinya akan digunakan untuk perencanaan, implementasi kebijakan, dan evaluasi program pembangunan pertanian di kementerian dan lembaga terkait, perguruan tinggi dan lembaga internasional, serta pelaku bisnis sektor pertanian. Adapun, cakupan dari sensus pertanian adalah tanaman pangan, hortikultura seperti sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan tanaman obat. Termasuk juga perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan, baik pada rumah tangga, perusaaan, pesantren, lembaga permasyarakatan, barak militer, dan kelompok usaha bersama. "Pemerintah Kabupaten Madiun sangat mendukung pelaksanaan ST2013. Hal tersebut karena sebagian besar warga Kabupaten Madiun bekerja di sektor pertanian," ujar Bupati Madiun Muhtarom. Data BPS setempat mencatat, hingga akhir tahun 2012 jumlah penduduk Kabupaten Madiun yang bekerja di sektor pertanian mencapai 44,13 persen atau sekitar 345.753 jiwa. Sisanya, bekerja di sektor lain, seperti perdagangan, hotel, restoran, jasa, bangunan, pengangkutan, dan industri.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013