Pamekasan (Antara Jatim) - Penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Pamekasan, Madura, kini terus bertambah dengan korban sebagian besar anak-anak dan balita.
"Saat ini jumlah warga Pamekasan yang terdata menderita DBD sebanyak 72 orang atau bertambah 11 orang dari sebelumnya," kata Kabid Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, Ali Maksum, Jumat.
Maksum menjelaskan, meski bertambah, akan tetapi jenis penyakit itu tergolong stabil, sebab jumlah penderita tambahan sebanyak 11 orang itu dalam kurum waktu dua pekan.
Sebelumnya, penderita DBD yang dirawat di berbagai pusat kesehatan dan rumah sakit yang ada di Pamekasan rata-rata mencapai 7 orang setiap hari.
Bahkan Dinkes Pamekasan sempat menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) dalam kasus ini. Sebab, selain jumlah pasien banyak, jumlah ada warga yang meninggal dunia akibat terserang penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk "aides aigypti" itu.
"Tapi saat ini kasus demam berdarah ini sudah termasuk stabil dan status KLB telah kami cabut beberapa waktu lalu," katanya menjelaskan.
Meski sudah termasuk stabil, kata Ali Maksum, pihaknya hingga kini terus berupaya melakukan pemberantasan wabah penyakit yang mematikan tersebut dengan cara melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan pengasapan ke berbagai lokasi yang banyak warga terserang DBD.
Kabupaten Pamekasan merupakan satu dari tujuh kabupaten/kota di Jawa Timur yang selama ini terdata rawan terjadi KLB dalam kasus demam berdarah.
Enam Kabupaten/kota lainnya yang terdata rawan KLB demam berdaran antara lain Kabupaten Kediri, Kabupaten Sumenep, Jember, Lamongan, Mojokerto, Kota Madiun dan Kabupaten Bangkalan.
Bahkan khusus Kabupaten Bangkalan, Dinkes setempat telah menetapkan KLB dalam kasus DBD itu sejak akhir 2012, karena ketika itu jumlah penderita DBD yang dirawat di RSD setempat membludak. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013