Jakarta - Kurs mata uang rupiah pada Rabu pagi terapresiasi sebesar sembilan poin terhadap dolar AS, menyusul kebijakan Bank Indonesia.
Kurs nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Rabu pagi bergerak menguat sebesar sembilan poin menjadi Rp9.696 dibanding posisi sebelumnya Rp9.705 per dolar AS.
"Dengan anjuran dari BI kepada para eksportir untuk menempatkan dana hasil ekspornya di dalam negeri cukup membantu nilai tukar rupiah berada dalam area positif," kata analis Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Rabu.
Reza Priyambada menambahkan, pergerakan nilai tukar rupiah yang menguat juga didorong dari spekulasi pelaku pasar terhadap Bank Sentral AS atau The Fed yang kemungkinan masih akan mempertahankan kebijakan program pembelian obligasi untuk lebih memulihkan kondisi ekonomi AS.
Meski demikian, ia mengatakan, apresiasi kurs nilai tukar domestik terhadap dolar AS tertahan oleh sentimen dari pemilu di Italia yang kemungkinan akan berlangsung dua putaran karena memunculkan spekulasi partai-partai anti penghematan yang akan menang.
Sementara itu, Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menambahkan, mata uang euro yang tertekan terhadap dolar AS dapat menjadi sentimen negatif bagi mata uang domesrtik.
"Mata uang euro rentan terhadap aksi jual seiring kebuntuan politik di Italia sehingga memicu lonjakan 'yield' surat hutang negara, yang mengembalikan kecemasan tentang krisis hutang kawasan Euro," kata Ariston Tjendra.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013