Pamekasan - Sebagian kader Partai Demokrat di Madura, Jawa Timur, Sabtu, beramai-ramai memasang stiker "Aku Sahabat Anas" beberapa saat setelah keputusan Anas Urbaningrum mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua umum partai itu. Tidak hanya memasang stiker, kader partai nomor urut 7 pada pemilu legislatif 2014 itu juga beramai memasang foto Anas Urbaningrum yang juga bertuliskan "Aku Sahabat Anas" di jejaring sosial "facebook", "twitter" dan "blackberry messenger"(BBM) mereka. "Gerakan memasang foto Anas bertuliskan 'Aku Sahabat Anas' ini kami lakukan, karena meski Anas telah mengundurkan diri dari sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, dan beliau masih menegaskan akan tetap bersahabat dengan semua kader partai, bahkan akan tetap sering bersilaturrahim ke berbagai daerah, sebagaimana saat menjadi ketua umum," kata salah seorang kader partai itu Muzammil, Sabtu malam. Muzammil adalah satu dari puluhan kader Partai Demokrat di Madura yang memasang foto Anas Urbaningrum sebagai profil di blacberry-nya. Sejak Anas Urbaningrum ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan gratifikasi saat menjadi anggota DPR RI dan akhir mengumumkan pengunduran dirinya kepada publik, sebagian pengurus partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono di Madura, memang lebih memilih tidak berkomentar. Kebanyakan mereka hanya menulis pesan atau status di telepon selulernya sebagai bentuk ungkapan atas prahara yang menimpa ketua umum mereka. Seperti yang dilakukan Ketua Majelis Pekerja Cabang (MPC) DPC Partai Demokrat Pamekasan, Imam Rois. Sejak Anas Urbaningrum menggelar konferensi pers dan disiarkan secara langsung di sejumlah stasiun televisi nasional tentang pengunduran dirinya, setelah yang bersangkutan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi Proyek Hambalang, ia langsung mengubah profil BBM-nya dengan gambar Anas Urbaningrum. "Kami hanya menyikapi santai soal mundurnya Anas Urbaningrum ini. Semuga ia bisa sabar dan tegar menghadapi cobaan ini," kata Rois singkat. Lain Rois, lain pula kader Partai Demokrat dari Pasongsongan, Totok Sugiharto. Ia justru mengisyaratkan agar Anas Urbaningrum sebaiknya melakukan perlawanan atas upaya mendiskreditkan dirinya. "Sabar itu tegar, tegar itu berani, berani itu melawan," ucapnya seperti ditulis dalam status BBM-nya, sesaat setelah pengumuman pengunduran diri Anas Urbaningrum. Direktur Lembaga Penelitian, Pengembangan Agama dan Sosial (LePPAS) Moh Sakir menilai, aksi pasang stiker dan foto "Aku Sahabat Anas" oleh sebagian kader-kader Partai Demokrat di Madura itu, menunjukkan bahwa prahara yang menimpa Anas Urbaningrum tersebut, benar-benar mendapatkan simpati dan itu membuktikan bahwa Anas memang cukup memiliki dukungan loyal dari para kader partai. Ia juga memperkirakan, para pendukung Anas ini sebenarnya telah mengetahui bahwa prahara yang menimpa Anas adalah skenario besar oleh kelompok tertentu di internal Partai Demokrat. "Bahasa Anas kan sudah sangat jelas bahwa dirinya ibarat bayi yang tidak diinginkan lahir, namun faktanya ia mampu terpilih sebagai Ketua Umum mengungguli calon-calon lainnya," ujar Moh Syakir, menambahkan. Satu hal yang sangat menarik dan diperkirakan akan menjadi catatan penting perjalanan Partai Demokrat ke depan dengan adanya upaya memojokkan Anas melalui rekayasa sistemik kelompok-kelompok tertentu, bahwa kasus Hambalang itu diibaratkan lembaran buku pada halaman pertama. "Jika pernyataan itu benar, maka nantinya jelas akan terungkap, siapa pelaku korupsi yang sebenarnya di tubuh partai itu," tukasnya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013