Gresik - Kabupaten Gresik, pada tahun 2014 menargetkan surplus beras hingga 150 ribu ton, karena pada tahun 2012 Gresik sudah bisa surplus hingga 60 ribu ton beras. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Agus Waluyo, Selasa mengatakan, target itu untuk mendukung pula target dari Pemprov Jatim yang pada tahun 2014 menargetkan surplus hingga 5 juta ton. Selain itu, juga untuk menyesuaikan target dari pemerintah pusat yang mempunyai program "Indonesia surplus" 10 juta ton pada tahun 2014. "Dengan adanya program itu, berarti Kabupaten Gresik pada tahun 2014 siap menargetkan surplus 150 ribu ton beras, dan akan menjadikan Gresik sebagai penyumbang terbesar beras di Jawa Timur," katanya. Agus menjelaskan, pencapaian target itu akan didukung dengan program pemberian ilmu pengetahuan bagi petani yang merupakan ujung tombak pencapaian dalam surplus beras. Agus optimis, dengan luas lahan pertanian di Kabupaten Gresik yang mencapai 64.000 hektare, target 150 ribu ton beras pada 2014 akan tercapai. Sementara itu, Asisten I Bidang Administrasi Umum, Kabupaten Gresik, Mighfar mengatakan, untuk mendukung target Pemkab kini sedang melakukan pelatihan kepada 40 mantri tani. "Pelaksanaan pelatihan dan pendidikan akan berlangsung hingga 25 Februari 2013, dengan materi atau modul tanya jawab soal pertanian serta melakukan praktek di lapangan," katanya. Mighfar berharap, pelatihan yang digelar di Ruang Mandala Bhakti Praja, Kantor Bupati Gresik itu akan mencetak petani yang modern dengan sistem tanam pangan yang berdaya saing tinggi. Selain itu, diharapkan mantri tani yang mengikuti pelatihan mampu menjadi ujung tombak pertanian, dan bisa menjadi motivator serta melakukan inovasi di setiap kelompok tani masing-masing wilayahnya. "Pertanian modern bisa terwujud jika para petani mampu mendata dan menghimpun secara sistematik, serta adanya pengelolaan dan pemasaran yang lebih baik," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013