Banyuwangi - Wakil Komandan Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal) Brigjen TNI (Mar) Sturman Panjaitan meninjau pelaksanaan Pendidikan Komando siswa Marinir Angkatan ke-143 di Pusat Latihan Tempur Selogiri, Banyuwangi, Senin. Pendidikan Komando yang merupakan pendidikan wajib bagi calon prajurit "baret ungu" itu, diikuti sebanyak 199 orang siswa, terdiri dari 175 siswa Pendidikan Pertama Tamtama TNI AL angkatan ke-32 kejuruan Marinir dan 24 siswa Kadet Marinir Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-59. Pada latihan tahap hutan di Selogiri itu, para calon prajurit Marinir mendapatkan berbagai masalah yang harus diselesaikan, baik tingkat perorangan maupun beregu, seperti materi harbouring, survival, penyanderaan, pembebasan sandera, dan materi gerilya lawan gerilya. Turut dalam peninjauan itu, Direktur Pengkajian dan Pengembangan Kobangdikal Kolonel Laut (P) Rudwin Thalib, Direktur Personil Kolonel Laut (P) Syamsul Rizal, Komandan Puslatdiksarmil Kolonel (Mar) Enjang Suryana, Wadan Kodikmar Kolonel (Mar) Lasmono, dan pejabat Kobangdikal lainnya. Menurut Sturman Panjaitan, kedatangannya ke Selogiri untuk memberikan semangat, motivasi sekaligus apresiasi atas perjuangan para siswa calon prajurit Marinir dalam melaksanakan tahapan latihan. "Tidak ada jalan lain dalam mewujudkan profesionalisme prajurit, selain dengan jalur pendidikan dan latihan keras dan penuh disiplin. Pendidikan ini harus dimanfaatkan secara maksimal, bertingkat dan berlanjut, sehingga bisa menciptakan prajurit Marinir yang berani, profesional dan bermoral," katanya. Ia menambahkan, Pendidikan Komando Marinir tidak ada di tempat lain dan hanya ada di Kodikmar, Kobangdikal. "Setiap prajurit Marinir wajib mengikuti dan melewati gerbang pendidikan komando khas ini dan menjadi suatu kebanggaan bagi setiap pajurit Marinir yang mampu menyelesaikan pendidikan, karena tidak semua prajurit bisa melewatinya," tambah Sturman. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013