Trenggalek - Dua rumah penduduk Di Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur roboh setelah diterjang angin kencang atau puting beliung, Senin.
ANTARA di Trenggalek melaporkan, kedua rumah milik Katemi (77) warga Dusun Wadilor, Desa Ngadirenggo dan Mukiyar (80) warga Dusun Kranding, Desa Bendorejo tersebut saat ini rata dengan tanah.
"Kejadiannya tadi sekitar pukul 11.30 WIB, saat itu cuaca sedang gerimis, namun anginnya kencang sekali dan tiba-tiba terdengar suara gemertak lalu ambruk rumah ini," kata Katemi.
Pada saat kejadian, Katemi yang hidup sebatang kara ini sedang makan siang di dapur, karena tidak bisa menyelamatkan diri ia tertimpa kayu rumahnya dan mengalami luka pada bagian lengan, leher dan punggung.
"Waktu itu saya mau meletakkan piring, begitu mendengar suara mau roboh secara reflek langsung merangkul lesung dan memasukkan kepala saya ke dalamnya, kalau saja tidak, mungkin sudah hancur ini (kepala) saya," katanya.
Sementara itu korban lain, Mukiyar mengaku tidak mengetahui secara persis kejadian angin kencang yang menghancurkan rumahnya, karena pada saat kejadian ia sedang berada di sawah.
"Setelah kejadian, saya dikabari tetangga dan disuruh pulang, ternyata rumah saya sudah hancur, mungkin karena panik sehingga kaki saya luka akibat terkena kayu," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah Camat Pogalan, Puguh Supardianto mengatakan, warga sekitar lokasi kejadian beserta TNI dan tim relawan bergotong royong melakukan pembersihan reruntuhan rumah.
"Kalau dilihat dari kondiri kedua rumah yang roboh tersebut sepertinya masuk dalam RTSM (rumah tangga sangat miskin), karena seluruh bangunan rumah masih terbuat dari 'gedeg' (bambu), sehingga sudah selayaknya untuk mendapatkan bantuan," katanya.
Ia berjanji akan mengusulkan bantuan rekonstruksi rumah melalui dinas maupun instansi terkait yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Kabupaten Trenggalek.
Puguh menambahkan, saat ini pemerintah kecamatan bersama BPBD turun langsung ke lokasi bencana dan memberikan bantuan sementara berupa bahan makanan siap sasi serta kebutuhan pokok sehari-hari.
"Yang jelas kami tidak tinggal diam, karena kedua korban ini adalah janda dan duda yaang hidup sendirian, selain kondisi rumahnya sama sekali tidak bisa dihuni," katanya. *
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013