Malang - Guru Besar Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang Prof Dr Syamsul Arifin menyatakan, Indonesia masih kekurangan doktor Pendidikan Agama Islam. "Bangsa ini memerlukan doktor Pendidikan Agama Islam (PAI) lebih banyak lagi karena kebutuhan dosen Agama Islam selama dipenuhi dari program studi Manajemen Pendidikan Agama Islam atau Studi Islam. Padahal, PAI ini sangat penting bagi pendidik maupun peneliti," kata Syamsul Arifin di Malang, Selasa. Ia mengakui, saat ini sangat diperlukan sarjana PAI yang memiliki kemampuan metodologis dan berwawasan multidisipliner. Sedangkan di bidang pendidikan Islam, juga diperlukan guru atau dosen agama yang profesional, memiliki kemampuan manajerial serta kepemimpinan yang baik agar mampu mentransformasi pendidikan Islam yang lebih baik lagi. Wakil Direktur I Pascasarjana UMM itu juga mengakui jika Program Doktoral PAI di Indonesia masih sangat langka. Hingga saat ini baru ada satu perguruan tinggi yang membuka program doktor PAI, yakni IAIN Palembang. Oleh karena itu, lanjutnya, untuk memenuhi kebutuhan doktor PAI yang masih cukup besar itu, UMM mulai tahun ini membuka program doktor PAI. "Program ini sudah mendapatkan izin melalui Surat keputusan Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Nomor 2704 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan program studi tersebut," katanya, menambahkan. Secara demografi, geografis, ekonomi serta sosial budaya masyarakat Jawa Timur, diyakini program doktor PAI tersebut akan memiliki tingkat keberlanjutan yang cukup tinggi. Lebih lanjut Syamsul mengatakan, program doktor PAI itu melengkapi linearitas Fakultas Agama Islam (FAI) UMM dan Progam Magister Ilmu Agama Islam yang berbasis riset yang dibimbing para guru besar UMM dan di-link-kan dengan pusat-pusat studi yang ada di kampus itu. Selain membuka program doktor PAI, tahun ini UMM juga akan membuka program doktoral lainnya, sepeti Doktor Ilmu Manajemen dan Doktor Ilmu Pertanian. Pendaftaran mahasiswa untuk Program Doktor PAI UMM dibuka sejak, Jumat (4/1) hingga menjelang perkuliahan semester ganjil pada Maret mendatang. Semester ganjil berlangsung mulai Maret hingga Juli dan semester genap mulai September hingga Januari.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013