Pamekasan - Puluhan jurnalis Pamekasan, Madura, dalam berbagai organisasi, Rabu pagi, kembali berunjuk rasa memprotes ancaman pembunuhan yang disampaikan Kepala Kemenag Normaludin terhadap wartawan beberapa waktu lalu. Aksi protes kalangan jurnalis Pamekasan ini digelar di area Monumen Arek Lancor. Para jurnalis ini membentangkan sejumlah poster dan spandak yang berisi kecamatan atas tindakan yang telah dilakukan oleh pimpinan Kementerian Agama Kabupaten Pamekasan itu. "Tindakan melakukan ancaman pembunuhan yang dilakukan Kepala Kemenag Pamekasan Normaludin terhadap wartawan tidak bisa dibiarkan," kata korlap aksi itu, Fathor Rosi. Kalangan jurnalis ini juga meminta agar institusi yang lebih tinggi, yakni Kanwil Jatim, bahkan Menteri Agama Suryadharma Ali harus memberi sanksi atas tindakan Normaludin yang dinilai sebagai salah satu bentuk premnisme. Wartawan dari berbagai media cetak dan elektronik ini juga mendesak agar polisi segera mengusut kasus ancaman pembunuhan terhadap wartawan yang disampaikan Normaludin sebelumnya, karena telah menghalangi kerja jurnalistik dan mengancam kebebasan pers di Pamekasan. Tidak hanya itu saja, kuli tinta dari berbagai media ini juga mendesak agar polisi mengusut secara tuntas dan menangkap pelaku pemukulan wartawan oleh preman yang diduga sewaan kepala Kemenag Normaludin saat kelompok profesi ini berunjuk rasa beberapa waktu lalu. Unjuk rasa memprotes ancaman pembunuhan yang dilakukan Kepala Kemenag Normaludin terhadap wartawan Pamekasan ini mulai pukul 09.00 WIB dan hingga pukul 09.30 WIB masih berlangsung. Wartawan dari berbagai media terus berorasi secara bergantian, mengecam tindakan ancaman pembunuhan Normaludin. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012