Seoul (ANTARA/AFP) - Rakyat Korea Selatan Rabu pergi ke tempat-tempat pemungutan suara untuk memilih presiden baru dalam pemilihan berpotensi bersejarah yang bisa mengakibatkan perekonomian negara terbesar keempat di Asia itu mendapatkan pemimpin perempuan pertama. Pemilih menghadapi pilihan yang jelas antara calon partai konservatif yang berkuasa Park Geun-Hye dan saingan liberalnya dari partai oposisi utama, Moon Jae-In, dengan jajak pendapat tidak dapat memisahkan keduanya. Penghuni terakhir Wisma Biru kepresidenan akan menghadapi banyak tantangan, termasuk Korea Utara yang suka berperang, perlambatan ekonomi dan melonjaknya biaya kesejahteraan masyarakat di salah satu negara di dunia yang paling cepat mengalami peningkatan orang-orang lanjut usia. TPS dibuka pada pukul 06.00 waktu setempat dan dijadwalkan untuk tutup pada pukul 18.00 di dan dinyatakan sebagai hari libur nasional untuk memungkinkan partisipasi maksimum di antara 40 juta pemilih terdaftar. Park, 60, sedang membuat sejarah dengan menjadi presiden wanita pertama satu negara yang masih didominasi laki-laki, dan yang pertama berhubungan dengan mantan pemimpin. Dia adalah putri dari salah satu tokoh modern Korea yang paling populer, yakni mendiang diktator Park Chung-Hee, yang sangat dikagumi karena menyeret negara itu keluar dari kemiskinan dan dicerca karena penindasan yang kejam pada perbedaan pendapat selama 18 tahun pemerintahan otokratisnya. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012