Los Angeles (ANTARA/AFP) - Petinju Inggris Amir Khan mengalahkan petinju Amerika Carlos Molina pada pertandingan kelas berat-ringan pada Sabtu (minggu WIB), sehingga pria Inggris itu kembali ke panggung gelar dunia setelah sebelumnya menelan kekalahan beruntun. Setelah menyaksikan Khan lebih banyak memukuli Molina sepanjang pertarungan, wasit Jack Reiss menghentikan pertandingan pada ronde kesepuluh saat staf Molina meminta dia untuk menyudahi pertarungan. "Anda dapat melihat cara saya bertarung, lebih sabar," kata Khan. "Beberapa kali ia mendapatkan saya. Saya hanya menenangkan diri, tetap menjalankan rencana, bertahan dengannya dan menjaga ketenangan diri." Sepekan setelah ulang tahun ke-26nya, Khan mendominasi pertarungan dan jarang mendapat pukulan, saat ia mempertajam rekornya menjadi 27-3 dengan kemenangan pertamanya sejak menghentikan Zab Judah pada Juli tahun lalu. Pahlawan tuan rumah Molina (27) kini memiliki rekor 17-1 dengan satu kali imbang. Khan dikalahkan oleh petinju Amerika Danny Garcia di ronde keempat pada bulan lalu pada pertarungan untuk dua gelar dunia, setelah kekalahan kontroversial dari petinju AS Lamont Petersen pada Desember tahun lalu. Garcia, yang menonton dari sisi ring, akan mempertahankan gelar-gelar dunia melawan kompatriotnya Judah pada Februari. Namun Kahn berharap ada pertarungan ulang melawan Garcia setelah pertandingn itu. "Saya siap untuk Danny Garcia di mana saja, kapan saja," kata Khan. "Ia beruntung. Ia menangkap saya dengan pukulan bagus." Kahn melukai pelipis kiri Molina pada ronde-ronde pembuka, dan petinju Inggris ini menambah tekanan terhadap rivalnya yang bertubuh lebih kecil itu melalui pukulan-pukulan jab dan kombinasi-kombinasi cepat. Setelah bertukar pukulan, Khan akan berjalan untuk mengatur ulang posisi untuk serangan berikutnya, strategi yang membutuhkan kesabaran itu ditanamkan kepada dia oleh pelatih barunya Virgil Hunter, yang mulai bekerja dengan Khan pada delapan pekan silam setelah memecat pelatih Manny Pacquiao Freddie Roach. "Ia melatih saya bagaimana untuk memahami tinju," kata Khan. "Jika saya menggunakan kecepatan saya, tidak seorang pun di dunia yang dapat mengalahkan saya." "Saya tampil berani untuk kebaikan saya sendiri. Namun sekarang dengan Virgil saya bertahan di belakang jab dan tetap bersabar." Ronde demi ronde, Khan hampir selalu menjadi yang terbaik saat kedua petinju bertukar pukulan, ketika Molina yang berdarah menolak untuk mundur namun kesulitan hanya untuk sekedar menguji pertahanan Khan. "Saya menangkap dia dengan pukulan-pukulan bagus dan dia tetap maju," kata Khan. "Saya pikir, 'saya harus bertahan dengan rencana permainan saya sebab anak ini tangguh'." (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012