Beirut (ANTARA/AFP) - Pasukan Suriah menggempur satu distrik rawan di Damaskus selatan Ahad, kata satu kelompok pemantau, sementara aksi kekerasan melanda beberapa kota yang dikuasai pemberontak di pinggiran ibu kota itu. Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah mengatakan tentara menembaki distrik Assali, serta kota-kota yang dilanda konfik Irbin dan Harasta timur Damaskus. Dekat Harasta,kata Observatorium yang bermarkas di Inggris itu ada bentrokan senjata sporadis antara pemberontak dan pasukan yang melancarkan operasi terus menerus untuk berusaha merebut kembali daerah delapan kilometer sekitar ibu kota itu. Irbin dan Harasta terletak di daerah Ghuta provinsi Damaskus timur, tempat sejumlah kelompok yang terorganisasi paling baik dan paling kuat pemberontak Tentara Pembebasan Suriah. Di barat daya ibu kota itu, tank-tank menembaki kota Daraya, yang tentara berusaha rebut kembali selama hampir sebulan, kata para aktivis. "Tank-tank kembali menembaki Daraya, sementara pesawat-pesawat tmpur terbang rendah di daerah itu," kata Komisi Umum Revolusi Suriah, satu jaringan akar rumput dari para aktivis anti-pemerintah. Di tempat-tempat lain, pemberontak terlibat bentrok senjata dengan pasukan dekat satu akademi militer penting di Mulsimiyeh persis di utara kota Aleppo, kata Observatorium itu. Bentokan senjata terjadi "setelah tentara mengirim pasukan bantuan" ke daerah itu sehari setelah pemberontak merebut dua pertiga komplek yang luas itu, kata kelompok pemantau itu. Lebih dari 43.000 orang tewas sejak pemberontakan terhadap pemerintah Presiden Bashar al-Assad meletus Maret 2011, kata Observatorium yang menggantungkan informasinya dari satu jaringan aktivis dan para dokter dalam mengumpulkan data menyangkut jumlah korban. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012