Surabaya - Mendikbud Mohammad Nuh menegaskan bahwa kurikulum 2013 hingga kini tidak ditolak masyarakat, kecuali banyak pihak yang mempertanyakan kesiapan guru untuk mempraktikkan kurikulum baru itu. "Uji publik kurikulum 2013 itu sampai tanggal 23 Desember, tapi mayoritas setuju bahwa kurikulum harus berubah," katanya di sela-sela peresmian 'Mini Hospital' STIKES Yarsis di komplek Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari, Surabaya, Sabtu sore. Didampingi Ketua STIKES Yarsis Drs Salamun M.Kes dan koordinator Kopertis VII Prof Sugijanto, ia menjelaskan tidak adanya penolakan kurikulum 2013 itu karena kesadaran akan tantangan masa depan yang komplek. "Apalagi, kemampuan sains anak didik kita juga sangat rendah, akibat pendidikan yang berorientasi hafalan, karena itu proses pendidikan akan kita ubah berorientasi saintifik," katanya. Menurut mantan Rektor ITS Surabaya dan kini juga menjadi anggota Majelis Wali Amanah Unair Surabaya itu, pendidikan berorientasi saintifik itu mengutamakan observasi (pengamatan). "Dengan kurikulum pendidikan yang mengutamakan observasi, kita akan mengajarkan anak didik untuk berani bertanya, bernalar, dan seterusnya, sehingga pendidikan juga akan banyak membawa anak didik ke lapangan," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012