Surabaya - Tangis haru melepaskan kepergian tiga anggota tim pendaki Unair yang tergabung dalam tim Srikandi Airlangga Aconcagua Expedition (SAIAE) 2012 di Rektorat Unair, Surabaya, Kamis.
Ketiga pendaki itu resmi dilepas oleh wakil rektor I Unair Prof Dr H Achmad Syahrani MS dan anggota keluarganya untuk mendaki Puncak Gunung Aconcagua (6962 mdpl) di Argentina pada Hari Ibu.
Para pendaki adalah Lestari Ningsih dari Fakultas Ilmu Budaya, Ari Kurniawan dari Fakultas Keperawatan, dan Fandy Ibnu dari Swelagiri (pecinta Alam binaan PT Semen Gresik).
Saat sesi pelepasan itu, orang tua Lestari Ningsih, Mustayin dan Suparti, pun memeluk anaknya dengan berlinang air mata. "Saya terharu karena bahagia dan khawatir. Bahagia karena anak saya yang terpilih dan khawatir karena dia nanti mendaki di sana hampir satu bulan," katanya.
Mustayin mengatakan meski takut akan kemungkinan terburuk, ia merestui anaknya untuk berangkat. "Memang khawatir, tapi saya lihat anak saya sudah mempersiapakan pendakian ini sejak Oktober tahun lalu. Kami doakan semoga selamat di sana," ujarnya.
Sementara, Lestari Ningsih sendiri mengaku telah siap mental dan fisik untuk mendaki Aconcagua. "Rencana kami berangkat ke Jakarta tanggal 16 Desember, lalu bertolak ke Argentina dari Bandara Soekarno Hatta pada tanggal 19 Desember," katanya.
Rekan Lestari, Ari Kurniawan dan Fandy Ibnu mengemukakan rencana singgah ke KBRI Buenos Aires, Argentina untuk mengikuti upacara peringatan Hari Ibu.
"Selanjutnya, kami menuju Provinsi Mendoza untuk memulai pendakian. Bila misi pengibaran merah putih di puncak Aconcagua berhasil dan tidak terjadi kendala, maka kami akan tiba di Jakarta pada tanggal 20 Januari 2013," katanya.
Dalam kesempatan itu, Warek I Unair Prof Achmad Syahrani melepas dengan ucapan basmalah. "Bagi saya, mereka adalah satria muda yang membawa nama harum bangsa. Harapan saya semoga bisa mencapai target pencapaian puncak Aconcagua pada Hari Ibu 22 Desember," katanya.
Senada dengan itu, Direktur Kemahasiswaan Unair Koko Srimulyo MSi mengaku optimistis dengan Tim SAIAE 2012, meski dibayang-bayangi kondisi medan yang ekstrem.
"Mereka sudah menjalani latihan yang padat dan try out di beberapa gunung di Indonesia mulai dari Arjuno, Bromo sampai Gede-Pangrango. Saya yakin mereka bisa. Kami di Unair memfasilitasi pendanaan, termasuk untuk urusan kegawatdaruratan," katanya.
Upacara pelepasan tersebut dihadiri berbagai pihak yang telah mendukung ekpedisi tersebut, antara lain PT. KAI diwakili oleh Yayat Rustani, Dirut Semen Gresik yang diwakili oleh Ketua Bidang Pembinaan Olah Raga Zainal Muttaqien dan Pangarmatim yang diwakili oleh Komandan Satuan Kopaska Kolonel laut Yeheskiel Katiandogho.
"Bravo Tim SAIAE. Kami salut dengan semangat mereka untuk mengharumkan nama bangsa, meski mendaki gunung punya risiko yang tinggi," ucap Kolonel Yeheskiel.
Tim SAIAE merupakan rangkaian proyek pendakian tujuh puncak dunia (seven summits) Wanala Unair. Sebelumnya tiga dari tujuh puncak itu telah ditapaki oleh anggota Wanala, antara lain Puncak Cartenz (1994), Puncak Uhuru Kilimanjaro, Afrika (2009) dan Puncak Barat Elbrus, Rusia (2011). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012