Surabaya -Prakirawan Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika Maritim Tanjung Perak Surabaya, Eko Prasetyo mengigatkan masyarakat di Jawa Timur mewaspadai dampak air laut pasang yang lebih tinggi dari biasanya karena bisa berdampak masuknya air ke daratan. "Air laut pasang diperkirakan mencapai 150 centimeter, sedangkan biasanya hanya berkisar 120-130 centimeter. Air laut pasang diperkirakan akan terjadi nanti malam pukul 22.00 WIB dan surut pukul 04.00 WIB," katanya di Surabaya, Rabu. Air laut pasang yang mencapai 150 centimeter, menurut dia, bisa menimbulkan fenomena seperti gelombang pasang, sehingga dampak yang ditimbulkan juga lebih besar daripada biasanya karena air laut akan masuk lebih menjorok ke daratan. Menyinggung masalah cuaca, Eko menjelaskan bahwa cuaca di Jawa Timur, khususnya di wilayah perairan, cukup kondusif. Tinggi gelombang di Laut Jawa berkisar 0,5-0,8 meter dengan kecepatan angin dari barat dan barat daya antara 30-35 kilometer/jam, sedangkan di Samudera Hindia selatan Jawa Timur sekitar dua meter dengan kecepatan dari arah selatan antara 40-45 kilometer per jam. Meski cuaca tersebut kondusif untuk aktivitas pelayaran, namun relatif berbahaya untuk aktivitas wisata pantai. "Masyarakat yang berwisata di kawasan pantai Jawa Timur bagian selatan hendaknya waspada, karena gelombang cukup tinggi dan rawan menimbulkan kecelakaan," tukasnya. Selain itu, lanjut Eko, di wilayah Jawa Timur bagian selatan tekanan udara lebih rendah daripada di utara, sehingga peluang terjadinya angin kencang cukup besar. "Selatan Jawa Timur seperti Malang, Banyuwangi, Jember, Situbondo, tekanan udaranya rendah sehingga potensi terjadi puting beliung lebih besar dibandingkan wilayah utara. Tapi, fenomena puting beliung sangat acak, tidak berurutan, jadi harus tetap waspada" ujar Eko Prasetyo.(*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012