Lumajang - Perusahaan makanan di bawah naungan Orang Tua Group bekerja sama dengan Yayasan Obor Berkat Indonesia menggelar program kampanye "Tango Peduli Gizi Anak Indonesia" bagi siswa sekolah dasar di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat.
Program penyuluhan gizi dan pemeriksaan kesehatan oleh dokter-dokter dari Yayasan Obor Berkat Indonesia itu, dilaksanakan di 50 sekolah dasar di Lumajang dengan rata-rata murid berkisar 200-350 orang per sekolah.
Materi penyuluhan antara lain meliputi pentingnya makanan untuk anak-anak, komposisi makanan yang tepat untuk menunjang gizi seimbang, jajanan yang harus diwaspadai, dan pentingnya cuci tangan sebelum makan.
Public Relations Manager Orang Tua Group, Yuna Eka Kristina, mengemukakan, program penyuluhan dengan tema "Mengenal Gizi Sejak Kecil" itu merupakan kelanjutan dari kegiatan serupa yang sudah dilaksanakan di Jakarta dan Cianjur (Jawa Barat).
Selama tahun ini, lanjut Yuna, ada lima kota yang menjadi sasaran dari program tersebut, yakni Jakarta, Cianjur, Lumajang, Kudus (Jawa Tengah), dan Medan (Sumatera Utara), dengan target sekitar 75.000 orang siswa dari 250 sekolah dasar.
"Program ini pertama kali diluncurkan pada 2010. Tahun pertama dititikberatkan pada perbaikan gizi anak melalui kegiatan pemberian makanan tambahan untuk anak-anak di Nias dan NTT, serta pembangunan Balai Pemulihan Gizi di Nias," katanya.
Sedangkan pada 2011, program ini dikembangkan dengan ditambahkannya kegiatan pemberdayaan Keluarga Nias yang meliputi perbaikan ekonomi, renovasi rumah sehat dan pendampingan gizi.
"Kalau sebelumnya terfokus pada anak-anak gizi kurang dan gizi buruk, tahun ini sasarannya juga anak-anak dengan kondisi gizi baik, selain program adopsi desa di Nias," tambah Yuna di sela-sela acara penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan di SD Islam Al-Maliki, Kecamatan Sukodono.
Menurut ia, faktor kurangnya informasi atau ketidaktahuan anak dan orang tua dalam menjaga pola hidup sehat, termasuk pola makan bersih dan teratur, menjadi salah satu penyebab anak-anak menderita malnutrisi.
Penanggung Jawab Program Pengobatan dan Penyuluhan Gizi dari Yayasan Obor Berkat Indonesia, dr Rosari Hutagalung, menambahkan, hingga saat ini masih banyak anak-anak di pedesaan maupun daerah pinggiran yang belum menyadari pentingnya pola hidup sehat dan bersih.
"Kebiasaan yang belum baik itulah yang dapat menimbulkan penyakit dan pada akhirnya mengganggu kondisi gizi anak-anak, khususnya mereka yang duduk di bangku sekolah dasar. Anak usia SD itu sedang dalam masa pertumbuhan," katanya.
Rosari mengingatkan bahwa anak-anak dalam masa pertumbuhan sudah mulai bisa memilih makanan dan biasanya mereka cenderung tergoda dengan makanan-makanan yang kurang sehat.
Berdasarkan pantauan Yayasan Obor Berkat Indonesia, wilayah pedesaan dan pinggiran di Kabupaten Lumajang menyimpan potensi terhadap meningkatnya kasus malnutrisi apabila tidak ditangani dengan segera. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012