Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bertemu Plt. Menteri Urusan Muslim Singapura Muhammad Faishal Ibrahim untuk membahas rencana pendirian Moslem College, kerja sama pendidikan, konservasi mangrove, hingga rehabilitasi pecandu narkoba.
“Intelektualitas tinggi harus dibarengi dengan pembentukan karakter sehingga mampu membentuk pribadi-pribadi berdaya saing global sekaligus berakhlak mulia,” ujarnya dalam keterangan diterima di Surabaya, Jawa Timur, Selasa.
Khofifah mengatakan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi prioritas Jawa Timur. Ia menyambut baik rencana pendirian Moslem College yang akan membuka program S1, S2, dan S3 di kawasan Rochor, berdampingan dengan Singapore University of Social Sciences (SUSS).
“Penguatan bidang pendidikan akan memberikan dampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia,” ujarnya.
Pada pertemuan di Singapura tersebut, Khofifah juga menyoroti pelestarian hutan dan konservasi mangrove, mengingat 51 persen total mangrove di Pulau Jawa berada di Jawa Timur.
“Pada pelaksanaan KTT G20 yang lalu, Presiden Joko Widodo menghadiahkan cinderamata batik dengan pewarna berbahan mangrove dari Jawa Timur kepada para pemimpin negara, sebagai bentuk diplomasi lingkungan Indonesia,” ungkapnya.
Khofifah turut menyampaikan perkembangan kerangka rehabilitasi pecandu narkoba di Jawa Timur serta permintaan pertukaran praktik terbaik penanganan penyalahgunaan zat adiktif.
“Narkoba adalah salah satu yang dapat merusak kualitas SDM kita, kita harus terus berikhtiar untuk dapat menerangi narkoba, jikalau Singapura memiliki program komprehensif penanganan masalah ini, boleh kami mendapatkan supportnya,” pintanya.
Ia juga menyoroti pendekatan pekerja sosial (social worker) di Singapura yang dinilai lebih terintegrasi, profesional, dan adaptif terhadap dinamika sosial, serta mendorong penguatan kepemimpinan perempuan, generasi muda, dan kerja sama lintas iman.
“Semoga komitmen untuk menyemai perdamaian, inklusivitas, dan kasih sayang dapat terus menjadi pedoman dalam mengabdi kepada masyarakat dan generasi mendatang,” harapnya.
Plt. Menteri Urusan Muslim Singapura Prof. Muhammad Faishal Ibrahim menegaskan negaranya menerapkan pendekatan ketat terhadap penyalahgunaan zat, termasuk pelarangan rokok elektronik (e-cigarette), serta membuka peluang pertukaran praktik terbaik.
“Intensitas pertemuan tersebut menunjukkan komitmen kuat Jawa Timur dalam memperluas kerja sama strategis dengan Singapura,” katanya.
Editor : Vicki Febrianto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025