Surabaya (Antara Jatim) - Badan Pusat Statistik Jawa Timur mencatat kinerja ekspor Jatim semakin turun pada bulan Juli 2015 karena dipicu kian berkurangnya permintaan masyarakat di luar negeri terhadap komoditas asal Jatim.
"Pada bulan Juli 2015, ekspor maupun impor sama-sama terdepresiasi cukup dalam," kata Kepala Badan Pusat Statistik Jatim, M Sairi Hasbullah, di Surabaya, Selasa.
Ia menyatakan, ekspor Jatim pada bulan itu turun 32,32 persen dibanding bulan sebelumnya menjadi 1,02 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2014 terjadi penurunan 27,6 persen.
"Sejak Januari hingga Juli 2015, total ekspor Jatim sebesar 10,4 miliar dolar AS. Angka tersebut turun 7,97 persen dibandingkan Juli tahun 2014 (yoy)," ujarnya.
Ia menjelaskan, penyebab penurunan ekspor Jatim tampak dari berkurangnya pesanan barang dari Jepang dan Amerika Serikat. Selain itu, animo pasar Tiongkok terhadap komoditas Jatim juga turun.
"Dari 10 komoditas utama, penurunan ekspor terbesar pada kelompok barang perhiasan dan permata atau turun 64,61 persen menjadi 82,40 juta dolar AS," katanya.
Ia menambahkan, faktor penyebab penurunan penjualan perhiasan dan permata dikarenakan permintaan dari kian turun. Padahal, selama ini perhiasan dan permata Jatim paling banyak dikirim ke sana (Swiss) sebelum didistribusikan ke negara lain.
"Komoditas lain yang paling mempengaruhi penurunan ekspor adalah lemak dan minyak hewan/nabati yang turun 29,84 persen. Lalu, kayu dan barang dari kayu turun 22,84 persen, serta ikan dan udang turun 16,99 persen," katanya.
Di sisi lain, kata dia, penurunan dari sektor nonmigas sangat berpengaruh karena kontribusinya terhadap total ekspor mencapai 96,82 persen. Di samping itu, ekspor migas hanya berperan 3,18 persen.
"Namun, ekspor migas juga turun 54,13 persen menjadi 41,8 juta dolar Amerika Serikat (AS)," katanya.(*)
BPS Catat Kinerja Ekspor Jatim Kian Turun
Selasa, 18 Agustus 2015 19:30 WIB